Tulisan ini kiriman Bapak Nardi Pratomo (Dosen STMIK Atma Luhur) via email.
Erzaldi memang bukan siapa-siapanya Barack Obama, saya tahu pasti mereka tidak punya hubungan keluarga. Mereka beda almamater, Obama tinggal di kota super canggih, Erzaldi tinggal di kota super kampung (masih banyak kampungnya). Namun ada persamaan yang menarik dari dua tokoh ini, mereka sama-sama tokoh muda, meneriakkan perubahan, Barack Obama pernah tinggal di Jakarta, Erzaldi pun pernah tinggal di Jakarta, dan yang menarik adalah meraka sama-sama paham memanfaatkan media internet untuk mencari sahabat dan fans sebanyak-banyaknya.
Barack Obama adalah manusia jenius, tahu betul memanfaatkan kekuatan situs atau blog pribadi untuk meraih simpati sekaligus kemenangan. Coba lihat, www.barackobama.com telah diakses jutaan orang. Obama mampu mengorganisir Amerika dan menyedot perhatian jutaan orang, Obama lah presiden pertama AS yang memanfaatkan teknologi informasi (internet) secara maksimal. Tidaklah berlebihan pula bila Erzaldi Rosman pun dibilang sebagai salah satu calon bupati pertama di Bangka Belitung yang memanfaatkan teknologi informasi untuk berteman dan memiliki fans yang banyak. Erzaldi pun mencoba mengorganisir Bateng dari laptopnya, Coba buka www.erzaldirosman.com, belum di-launching-pun sudah banyak yang mengakses.
Obama memiliki memikat fans yang amat rasional di dunia nyata, namun Obama pun mampu bersahabat dan memiliki fans dalam jumlah banyak, dalam waktu cepat di dunia maya. Ia pandai memanfaatkan kekuatan media online. Obama adalah blogger yang memelihara situs pribadi dan facebook-nya secara rutin. Erzaldi pun secara fisik mempunyai fans mulai dari akar rumput hingga birokrat namun juga memilki sahabat yang signifikan di dunia maya.
Obama maupun Erzaldi sama-sama memanfaatkan internet untuk menyebarluaskan jati diri yang baik kepada konstituen dengan cepat dan biaya super murah.
Menariknya dari keduanya, mereka sama-sama berkampanye santun dan sangat merangkul. Obama misalkan, menyediakan kanal untuk menyambut pendukung Hillary yang dilengkapi dengan foto Hillary. Konten di website Erzaldi pun tidak memuat propaganda yang menyudutkan pihak lain.
Obama tidak pernah memuji dirinya sendiri, karena memang bukan jamannya lagi narsis (memuji diri sendiri). Pujian harus berasal dari orang lain. Bila memuji sendiri selain harus menanggung konotasi negatif, fans pun akan berangsur-angsur menjauhi. Alih-alih Erzaldi yang belum apa-apanya dibandingkan Obama.
Bila Anda berkesempatan membuka facebook Obama, lebih dari tujuh juta fans Obama di face book, angka yang fantastis. Angka sahabat pada facebook Erzaldi telah maksimal, sebanyak 5000 sahabat. Bila tidak dibatasi oleh administrator facebook, boleh jadi jumlah sahabatnya telah meroket. Karena memang banyak yang ingin bersahabat dengan tokoh muda ini. Secara teknologipun sangat gampang mencari teman sebanyak-banyaknya di facebook.
Mereka satu langkah lebih maju dibandingkan pesaingnya, mereka tahu betul bila ber-facebook, nge-blog maka mereka akan lebih dekat dengan konstituennya. Ternyata, di Indonesia, para calon presiden pada pilpres kemarinpun telah memanfaatkan internet untuk berkomunikasi dengan konstituen-nya. Sebutlah Presiden SBY, Jusuf Kalla, Megawati, Wiranto, Amien Rais, Hamengkubuwono X, Prabowo Subianto. Calon Gubernur, misalnya Fadel mohammad, Fauzi Bowo dan masih banyak lagi.
Banyak persamaan namun tetap ada perbedaan, Obama pintar memanfatkan website-nya untuk menggalang dana dan berjualan, tak kurang dari 400 produk ditawarkan. Obama memang hebat, sudah berhasil jadi presiden, untung bisnis pula. Luar biasa. Beda dengan Obama, saya yakin Erzaldi pasti tidak akan mau melakukannya. Erzaldi tahu betul, kultur dan ekonomi masyarakat Bangka Tengah berbeda langit dan bumi dengan negara koboi tersebut. Pada poin inilah perbedaaan mencolok antara Obama dan Erzaldi, Erzaldi justru harus merogoh koceknya dalam-dalam untuk Bangka Tengah.
Namun Erzaldi dan siapapun yang ingin ber-facebook harus diingatkan bahwa facebook adalah salah satu aplikasi teknologi informasi. Facebook adalah hujan dikala kemarau bila digunakan secara positif, namun facebook juga adalah gelombang Tsunami bila digunakan untuk memfitnah orang lain. Kasus yang menimpa Erzaldi beberapa hari lalu seperti diberitakan media lokal Bangka Belitung dan salah satu PNS di Bangka Tengah adalah korban penyalahgunaan facebook oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Erzaldi yang tidak tahu apa-apa disudutkan seolah-olah ada affair dengan korban PNS tersebut. Padahal orang yang mengerti facebook pun sudah tahu bahwa foto yang dikirim ke inbox foto tidak bisa ditolak masuk. Jadilah berita hangat dan sensasional. Dalam kasus ini, ada dugaan di hacking, menurut kami pastilah sang PNS korban tersebut tidak berani konyol menampilkan foto syurnya di internet apalagi dengan menampilkan data diri yang lengkap. PNS tersebut pasti tidak berani cari mati, sampai mengirim foto syur ke Erzaldi yang notabene adalah pejabat teras di Pemkab Bangka Tengah.
Obama mampu mengantisipasi penyerangan-penyerangan melalui dunia maya, Erzaldi dan siapapun yang ingin berinternet juga harus berhati-hati dengan kemungkinan negatif tersebut.
Pada akhirnya langkah-langkah kreatif ini akan diikuti oleh yang lain karena memang terbukti efektif.
Minggu, 02 Mei 2010
Langganan:
Postingan (Atom)