Kamis, 19 Agustus 2010

Bangkapos (15/8) : Jangan Takut Politik Koboi

KPU Bangka Tengah telah merekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilukada Bateng Tahun 2010 yang telah digelar Kamis 29 Juli 2010 lalu. Dari tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati yang menjadi peserta, pasangan Erzaldi-Patrianusa (Berpatri) memperoleh suara tertinggi, yakni 39.751 suara, sementara Abu Hanipah-Didit Srigusjaya (Abdi) mendapatkan 35.741 suara dan pasangan M Mughni-M Wirtsa Firdaus (Musa) mendapatkan 3.175 suara. Bila tidak ada kendala pasangan Berpatri akan dilantik 15 September 2010 mendatang, sementara masa jabatan bupati lama sudah berakhir 9 Agustus lalu dan saat ini Sekda Bateng Ibnu Saleh sebagai plt Bupati Bateng.
Kemenangan pasangan Berpatri dalam Pemilukada Bateng 2010, tidak terlepas dari upaya kerja tim yang baik dari Tim Sukses, Partai Golkar, PAN dan partai-partai pendukung lainnya. Apa saja upaya yang dilakukan sehingga berhasil mendulang perolehan suara tertinggi, maupun langkah kongkret yang dilakukan setelah pelantikan sebagai bupati nanti. Berikut wawancara wartawan Bangka Pos Group, Edwardi dan Iwan Setriawan dengan calon bupati terpilih Erzaldi Rosman Djohan via email:

Bagaimana perasaan anda setelah mengetahui perolehan suara tertinggi dibandingkan calon lainnya?

Alhamdulillah, kalimat itu yang terlontar tak terhenti. Sebagai manusi a biasa saya merasakan senang dan bahagia yang tak terlukiskan. Puji syukur kepada Allah SWT yang memberikan garis tangan pada saya untuk menjadi pemimpin di Bangka Tengah.
Saya juga memberikan apresiasi yang besar kepada semua elemen masyarakat di Bangka Tengah yang telah mengantarkan suksesi kepemimpinan ini dengan damai dan demokrasi. Kepada orang-orang yang menyempatkan datang ke rumah untuk mengucapkan selamat, saya senantiasa mengatakan bahwa ini adalah pilihan rakyat; kehendak rakyat, dan siapun wajib menghor mati kehendak rakyat yang diputuskan secara kolektif dibilik suara.

Apa sebelumnya sudah terbayangkan bakal memenangkan pemilukada ini?

Ketika memutuskan hendak mencalonkan diri, saya mengucapkan Bismilla, dan yakinlah bahwa setiap perbuatan yang diawali dengan Bismillah Insya Allah akan diridhoi Allah SWT. Sejak awal saya, keluarga, dan segenap tim pendukung optimis menang. Optimisme ini terukur , bukan optimisme buta. Kami malakukan usaha secara optimal, merawat dukungan rakyat, dan selalu berdoa pada allah agar diberi kemenangan, dengan keyakinan ini lah kami berjuang merebut simpati rakyat dengan sikap tulus dan ikhlas.

Apa yang sedang dilakukan saat ini?

Saya adalah wabup demisioner, jadi bukan lagi orang yang akan meraba-raba medan lagi. Selama ini saya sudah punya banyak catatan kritis mengenai pola pembangunan, namun karena posisi saya yang tidak strategis untuk memutuskan, maka berbagai catatan tersebut masih dalam skenario yang tersimpan dipikiran saya. Sambil menunggu pelantikan, saya melakukan perencanaan yang matang. Perencanaan ini akan menjadi aksi. Jadi begitu dilantik, rencana yang sudah disusun selama ini akan segera berjalan dengan cepat dan taktis. Namun ini akan efektif berjalan pada awal tahun 2011, mengingat sistem anggaran kita baru disusun pada September 2010,

Kemenangan Pemilukada ini tidak lepas dari figur ayahanda Rosman Djohan, apa memang seperti itu?

Ayahanda Rosman Djohan berpengaruh dalam kemenangan saya, saya jawab, iya! Perannya sebagai ayah yang selama ini memandu dan mengajarkan saya dan saudara-saudara saya untuk menjadi orang yang bermanfaan bagi orang banyak, yang menekankan hidup ini adalah perbuatan dan mengajarkan kepada kami anak-anaknya kalau nanti Insya Allah menjadi seorang pemimpin, jadilah pemimpin yang amanah dan bermanfaan bagi masyarakat tak bisa dipungkiri.
Beliau bukan saja seorang ayah, tetapi juga seorang guru politik, dan teman yang baik bagi saya. Namun jika yang dimaksudkan adalah pengaruh politik ayah saya yang mempengaruhi kemenangan saya , ini butuh survei yang ilmiah. Rasanya masyarakat Bangka Tengah sudah cerdas, mereka tidak mungkin memilih pemimpin hanya karena pertimbangan biologis, karena saya anak Pak Rosman Djohan, saya tidak diajarkan oleh ayah untuk melanggengkan politk dinasti.
Prinsipnya, jadilah pemimpin yang berkarakter, dan tentu saya dan ayah punya karakteryang berbeda sekalipun banyak yang samanya.

Bisa diceritakan cara atau sistem kampanye yang dilakukan?

Secara resmi saya didukung oleh beberapa partai politik. Merekalah yang secara resmi mengelola tim pemenangan kami. Namun selain mereka, saya berutung karena didukung oleh relawan yang militan. Relawan ini dibentuk oleh masyarakat sendiri, atas kehendak sendiri dan dikelola sendiri oleh mereka secara otonom.
Ada yang namanya Tim Bravo, Tim Haji, Tim Pemuda, Tim Wanita, dan Tim Media Center. Ada juga yang khusus sebagai konseptor pergerakan, yaitu Tim 8 yang berisi para pemikir. Diluar itu, banyak relawan yang sudah cukup loyal karena saya membina hubungan baik dengan kelompok akar rumput selama ini. Prinsipnya, kedekatan emosional yang selama ini terbangunlah yang merekatkan hubungan saya dan pemilih. Dan ini terwujud dari sifat ikhlas membantu dan saling membantu antara saya dan masyarakat yang menginginkan saya untuk jdi bupati.

Apakah mesin partai pendukung dan tim sukses sangat membantu dalam masa kampanye?

Mesin partai saya rasakan bekerja dengan baik. Namun satu hal yang jadi kemenangan Tim Berpatri, yakni koordinasi antar tim yang rekatif baik. Tim punya konsep pergerakan yang terencana, ketika dilapangan satu sama lain saling membantu. Ini dirasakan ketika masa tenang. Pada masa tenang, berbagai unsur Tim Berpatri bertemu dilapangan untuk malakukan patroli guna memantau adanya kemingkinan kegiatan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dan Alhamdulillah, ternyata soliditas untuk melakukan patroli lebih efektif ketimbang menggelontorkan data untuk kepentingan lain.

Berapa besar biaya kampanye yang sudah dikeluarkan?

Kampanye Berpatri sebetulnya tidak menelan biaya yang besar karena model kampanye yang dirancang adalah kampanye simpatik. Modal terbesarnya hanya tenaga, karena kami hanya melakukan kampanye door to door, mendatangi warga untuk minta restu. Jadi, kami tidak mengerahkan biaya besar selama masa kampanye. Biaya yang agak besar hanya dialokasikan untuk kampanye akbar ketika mengundang Bang Haji Rhoma Irama, itu pun dalam hitungan ratusan juta rupiah. Secara kumulatif, biaya kampanye yang besar hanya untuk mobilitas pendukung ketika menghadiri acara demi acara di lintas kecamatan.

Setelah dilantik sebagai bupati, program paling utama dilaksanakan selama 100 hari kerja?

Saya akan berusaha konsisten dengan apa yang sudah saya janjikan. Ada tiga sektor yang akan mendapatkan prioritas, peningkatan SDM, fasilitas kesehatan, dan revitalisasi sektor pertanian.
Beasiswa guru dan tenaga kependidikan menjadi agenda utama, perbaikan sistem jaminan kesehatan juga adalah prioritas, dan program bantuan bibit unggul pertanian akan jadi agenda penting diawal pemerintahan. 100 hari pertama juga akan saya isi dengan pembenahan aparatur pemerintahan daerah. Saya memerlukan kerjasama selama memerintah dan untuk itu, hari-hari awal akan saya isi dengan mengumpulkan seluruk birokrat dari seluruh satuan kerja pemerintah daerah (SKPD), selanjutnya seluruh guru dan tenaga pendidikan, dan berikutnya seluruh kepala desa/kelurahan. Tiga elemen ini menjadi leading sector pemerintahan, oleh karenanya kami perlu menyepakati ulang komitmen pemerintahan baru yang berorientasi pada pelayanan publik yang optimal. Ini jga lazim terjadi di negara-negara maju.

Isu hangat saat ini, para pejabat Pemkab Bateng akan mengundurkan diri ketika anda resmi dilantik sebagia bupati, bagaimana anda menaggapinya?

Ini sebenarnya adalah masalah psikologis. Pertama, jika anda mendukung seseorang dalam sebuah pertarungan dan kemudian ia kalah, maka ada perasaan kecewa, malu karena pernah berkata yang tak benar tentang saya dan merasa bersalah mungkin, sehingga muncullah rasa berempati. Mundurnya anda menjadi bentuk empati itu.
Kedua, jika betul ada pejabat yang akan mundur pada saat saya telah dilantik, justru publik akan menilai dengan terang benderang siapa dan mengapa pejabar tersebut mundur. Masa periode sebelumnya mereka sebagai PNS siap mengabdi, tetapi ketika giliran saya lalu tidak siap. Kan masyarakat dengan sendirinya akan menilai kecendrungan mereka.
Ketiga, mereka yang mewacanakan akan mengundurkan diri sebenarnya terlalu khawatir berlebihan. Mereka takut saya akan melakukan politik koboi. Padahal saya sebenarnya tidak berfikir sejauh itu. Mari kita biarkan mengalir seperti air. Sekarang saatnya untuk mengandung Bangka Tengah, kita patut meniru yang baik-baik, baik pun sulit untuk membangun, apalagi kondisi yang tidak baik, yang sudah, sudah lah jangan lama-lama lihat spion ke belakang, boleh sekali-sekali tapi itu hanya sebagai kontrol kita agar tidak terjadi kesalahan jilid ke-2, ini berlaku kepada siapapunyang ingin maju.

Bila benar pejabat tersebut mengundurkan diri, bagaimana upaya anda mengatasinya?

Begini, kalaupun saya melakukan mutasi, mutasi itu dilakukan bukan karena motif dendam, melainkan melalui kajian yang mendalam berkaitan dengan profesionalitas masing-masing. Saya akan mencoba menggunakan sistemrekrutmen pejabat berdasarkan keahlian. Dan saya akan membantu tim independen untuk malakukan proses tersebut.
Saya berencana untuk melibatkan tim akademisi dari perguruan tinggi agar proses penempatan pejabat betul-betul otonom dan mempertimbangkan asas profesionalitas. Jadi, sebenarnya tidak perlu terkena Syndrom Erzandi Fobia.

Bagaimana pembagian tugas dengan wakil bupati?

Wakil bupati memegang fingsi internal, sementara bupati lebih bersifat eksternal. Pak Patrianusa adalah manajer handal selama 20-an tahun lebih. Beliau akan mengaplikasikan kemampuannya dengan melakukan pengawasan secara efektif terhadap bawahan, pembenahan sistem administrasi, dan penciptaan aparatur yang berbasis pelayanan yang cepat dan tepat. Kami akan saling berbagi kepercayaan.

Ada ungkapan antara bupati dan wakil bupati, yakni ‘ Bersatu untuk Bercerai’ dalam pemilukada selanjutnya, akankah terjadi dengan pasangan ini?

Prinsipnya saya akan bekerja selama masa kepemimpinan saya. Soalnya peta politik periode berikutnya itu urusan dua bulan menjelang pemilihan kelak. Saatnya sekarang bekerja untuk rakyat. Saya dan Pak Patrianusa sepakat untuk tidak menjadikan masyarakat sebagai korban politik. Komitmen itu adalah komitmen bekerja untuk rakyat.

Apa si penyebab dasar sering terjadi kurang harmonisnya antara bupati dan wakil bupati dalam menjalankan roda pemerintahan?

Banyak faktor. Bisa jadi faktor perbedaan visi dan misi sejak awal, gesekan kepentingan, atau memang style yang berbeda dalam mengambil keputusan. Disharmoni ini sebetulnya bisa dieliminir jika ada komunitas yang efektif dan komitmen mendahulukan kepentingan rakyat.

Ada atau tidak konsekuensi yang harus diberikan kepada partai ketika anda menjadi bupati, bentuknya apa ?

Saya adalah kader Partai Golkar murni. Sebagai partai pengusung utama, saya tidak perlu memberikan imbal jasa pada partai saya karena prinsipnya saya tidak menyewa kereta. Masak naik mobil sendiri harus bayar kan aneh. Terkait dengan partai pengusung lainya, komitmen kami adalah komitmen untuk rakyat. Sejak awal kami sudah sepakat bahwa pelayanan kepada masyarakat Bangka Tengah ditempatkan di atas segala kepentingan. Jadi partai berhak mengontrol kami, saya yakin Partai Golkar akan konsisten akan hal itu, Insya Allah kita bisa (Sumber Bangkapos 15/8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar